TUGAS
SOFTSKIL
KEAMANAN
& KONTROL SI
Puji dan Syukur kami panjatkan ke
Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-nya
sehingga kami dapat menyusun makalah ini dengan baik dan tepat pada waktunya.
Dalam makalah ini Saya membahas mengenai Keamanan & Kontrol SI(Sistem
Informasi).
Makalah ini yang berisi tentang
system informasi manajemen untuk tugas kuliah. Oleh karena itu, kami mengucapkan
terima kasih yang sebesar-besarnya atas semua pihak yang telah share lewat web
dan menerbitkan pengertian Sim melalui buku. Saya menyadari bahwa masih banyak
kekurangan yang mendasar pada makalah ini. Oleh karena itu Saya mengundang
pembaca untuk memberikan saran serta kritik yang dapat membangun Saya. Kritik
konstruktif dari pembaca sangat saya harapkan untuk penyempurnaan makalah
selanjutnya.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi
kita sekalian.
Cibitung, 19/01/2016
Penulis
Muhammad Irvan
Muhammad Irvan
DAFTAR ISI:
Kata Pengantar……………………….2
DAFTAR ISI…………………………...3
BAB I PENDAHULUAN………………4
1.1
LATAR BELAKANG………………4
BAB II PEMBAHSAN…………………..5
2.1
PEMBAHASAN………………5
2.2 CONTOH CONTOH
………..6
2.3 KELEBIHAN
& KEKURANGAN..7
BAB III PENUTUP……………………10
3.1 Saran dan
Kesimpulan…………10
BAB
I PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang.
PENTINGNYA PENGENDALIAN
SISTEM INFORMASI
Pengendalian yang dimaksud
dalam makalah ini adalah sejauh mana pengendalian aplikasi mempunyai peran
dalam mencegah dan mendeteksi adanya kesalahan-kesalahan . Sebuah
pengendalian dikatakan berhasil ketika kesalahan-kesalahan dapat diminimalisir.
Betapa pentingnya informasi
dalam kehidupan manusia, sehingga informasi yang datang tidak boleh terlambat ,
tidak boleh bias(berat sebelah) harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan
relevan dengan penggunanya,sehingga informasi tersebut menjadi informasi yang
berkualitas dan berguna bagi pemakainya. Untuk mendapatkan informasi yang
berkualitas perlu dibangun sebuah sistem informasi sebagai media pembangkitnya.
Sistem informasi merupakan cara menghasilkan informasi yang berguna . informasi
yang berguna akan mendukung sebuah keputusan bagi pemakainya.
Pendekatan sistem adalah
suatu prosedur langkah demi langkah yang digunakan dalam memecahkan masalah.
Tiap langkah mencakup satu keputusan atau lebih, dan untuk tiap keputusan
diperlukan informasi.
BAB
II PEMBAHASAN
2.1 PEMBAHASAN.
Pengendalian dalam sebuah sistem pada dasarnya berarti
menjaga agar sistem beroperasi dalam batas prestasi tertentu. Sebuah sistem
yang berada dalam kendali akan beroperasi dalam batas toleransi
yang telah ditentukan.
Keluaran dari sebuah sistem kadang-kadang tidak sesuai dengan
keluaran yang semestinya (standar), hal ini membutuhkan pengendalian melalui
sistem umpan balik untuk mencari gangguan-gangguan yang menghambat, sehingga
terjadi hal seperti itu.
Agar sistem umpan balik itu dapat berjalan baik maka sistem
harus memiliki standar keterukuran keluaran, sensor yang dapat menangkap
kondisi setiap keluaran, alat yang dapat membandingkan keluaran yang terjadi
dengan keluaran standar, serta alat yang bergerak mengoreksi masukan.
Adapun beberapa unsur pengendalian adalah sebagai berikut :
1.
suatu
standar yang memmemperincikan prestasi yang diharap.hal ini besa
berupa anggaran prosedur pengoperasian,atau suatu algoritma keputusan.
2.
suatu
ukuran prestasi aktual.
3.
suatu
perbandingan antara prestasi yang diharapkan dan nyata.
4.
suatu
laporan penyimpangan pada sebuah unit pengendalian, misalnya seorang manajer
5.
suatu
rangkaian tindakan yang diambil unit pengendalian untuk mengubah prestasi
mendatang kalau saat ini ada keadaan yang kurang menguntungkan disertai
serangkaian aturan keputusan untuk pemilihan jawaban yang tepat.
2.2
CONTOH CONTOH DARI KEAMANAN & KONTROL SI
1. Transaction Processing
System (TPS)
Transaction Processing
System (TPS) adalah sistem informasi yang terkomputerisasi yang
dikembangkan untuk memproses data-data dalam jumlah besar untuk transaksi
bisnis rutin seperti daftar gaji dan inventarisasi. TPS menghapus rasa bosan
saat melakukan transaksi operasional sekaligus mengurangi waktu, meskipun orang
masih harus memasukkan data ke sistem komkputer secara manual.
Transaction Processing
System merupakan sistem tanpa batas yang memungkinkan organisasi
berinteraksi dengan lilngkungan eksternal. Karena manajer melihat data-data
yang dihasilkan oleh TPS untuk memperbaharui informasi setiap menit mengenai
apa yang terjadi di perusahaan mereka. Dimana hal ini sangat peting bagi
operasi bisnis dari hari ke hari agar sistem-sistem ini dapat berfungsi dengan
lancar dan tanpa interupsi sama sekali.
2. Office Automation
System (OAS) dan Knowledge Work System (KWS)
Office Automation
System (OAS) mendukung pekerja data, yang biasanya tidak menciptakan
pengetahuan baru melainkan hanya menganalisis informsi sedemikian rupa untuk
mentransformasikan data atau untu memanipulasikannya dengan cara-cara tertentu
sebelum membaginya atau menyebarkannya secara keseluruhan, dengan organisasi
dan, kadang-kadang, diluar itu. Aspek-aspek OAS yang sudah kita kenal seperti
word proessing, spreadsheets, destop, publishing, electronic scheduling dan
komunikasi melalui voice mail, email, dan video confrencing.
Knowledge Work
System (KWS) mendukung para pekerja profesional seperti
ilmuwan, insinyur, dan doktor dengan membantu mereka menciptakan pengetahuan
baru dan memungkinkan mereka mengkontribusikannya ke organisasi atau
masyarakat.
3. Sistem Informasi
Manajemen (SIM)
Sisitem Informasi Manajemen
(SIM) tidak menggantikan Transaction Processing Systems; melainkan semua SIM
mencakup pengolahan transaksi. SIM adalah sistem informasi yang sudah
terkomputerisasi yang bekerja karena adanya interaksi antara manusia dan
komputer. Dengan bantuan manusia, perangkat lunak (program komputer) dan
perangkat keras (komputer, printer, dan lain-lain) agar berfungsi dengan baik,
SIM mendukung spektrum tugas-tugas organisasional yang lebih luas dari
Transaction Processing Systems, termasuk analisis keputusan dan pembuatan
keputusan.
Untuk mengakses informasi,
pengguna SIM membagi basis data biasa. Basis data menyimpan data-data dan model
yang membantu pengguna menginterprestasikan dan menerapkan data-data tersebut.
SIM menghasilkan output informasi yang digunakan untuk membuat keputusan. SIM
juga dapat membantu menyatukan beberapa fungsi informasi bisnis yang sudah
terkomputerisasi, meski tidak berupa suatu struktur tunggal.
4. Decision Support
System (DSS)
Kelas sistem informasi
terkomputerisasi pada level yang lebih tinggi adalah Decision Support
System (DSS). DSS hampir sama dengan SIM tradisional kerena keduanya
sama-sama tergantung pada basis data sebagai sumber data. DSS berangkat dari
SIM tradisional kerena menekankan pada fungsi mendukung pembuatan keputusan di
seluruh tahap-tahapnya, meskipun keputusan aktual masih wewenang eklusif
pembuat keputusan. DSS lebih sesuai untuk orang-orang atau kelompok yang
menggunakannya daripada SIM tradisional.
2.3 KELEBIHAN DAN KEKURANGAN.
Kelebihanya Antara Lain:
·
Biaya pengembangannya relatif lebih rendah
karena hanya melibatkan pihak perusahaan.
·
Sistem informasi yang dibutuhkan dapat segera
direalisasikan dan dapat segera melakukan perbaikan untuk menyempurnakan sistem
tersebut.
·
Sistem informasi yang dibangun sesuai dengan
spesifikasi yang dibutuhkan dan dokumentasi yang disertakan lebih lengkap.
·
ÄMudah untuk melakukan modifikasi dan
pemeliharaan (maintenance) terhadap sistem informasi karena proses
pengembangannya dilakukan oleh karyawan perusahaan tersebut.
·
ÄAdanya insentif tambahan bagi karyawan yang
diberi tanggung jawab untuk mengembangkan sistem informasi perusahaan tersebut.
·
ÄLebih mudah melakukan pengawasan (security
access) dan keamanan data lebih terjamin karena hanya melibatkan pihak
perusahaan.
·
Sistem informasi yang dikembangkan dapat
diintegrasikan lebih mudah dan lebih baik terhadap sistem yang sudah ada.
Kekurangan Antara Lain:
·
Keterbatasan jumlah dan tingkat kemampuan SDM
yang menguasai teknologi informasi.
·
Pengembangan sistem informasi membutuhkan waktu
yang lama karena konsentrasi karyawan harus terbagi dengan pekerjaan rutin
sehari-hari sehingga pelaksanaannya menjadi kurang efektif dan efisien.
·
Perubahan dalam teknologi informasi terjadi
secara cepat dan belum tentu perusahaan mampu melakukan adaptasi dengan cepat
sehingga ada peluang teknologi yang digunakan kurang canggih (tidak up to
date).
·
Membutuhkan waktu untuk pelatihan bagi
operator dan programmer sehingga ada konsekuensi biaya yang harus
dikeluarkan.
·
§ Adanya demotivasi dari karyawan ditugaskan
untuk mengembangkan sistem informasi karena bukan merupakan core
competency pekerjaan mereka.
·
Kurangnya tenaga ahli (expert) di bidang
sistem informasi dapat menyebabkan kesalahan persepsi dalam pengembangan distem
dan kesalahan/resiko yang terjadi menjadi tanggung jawab perusahaan (ditanggung
sendiri).
BAB
III PENUTUP
SARAN : Semoga dalam artikel yang saya buat ini semua dapat memahai
apa makna yang terkandung dalam artikel ini dna khusunya untuk pembca yang
mampir di blog saya.
KESIMPULAN : Dari artikel yang saya buat di atas saya
menyimpulkan bahwa Pentingnya dalam Membuat keamanan (security) dalam control
system Informasi,karena selain kita bisa terlindungi,kita juga bias membackup
data kita di dalam fungsi ini. Sehingga keamanan yang ada dalam data kita cukup
terjamin.
DAFTAR
PUSTAKA